Apa yang terlintas di garis hidupku
Setelah kuberi semuaku untukmu
Hari terakhir dalam pertemuan ini
Kulihat diriku di masa depan
Sahutmu jauh terdengar, jauh tak kurasa
Meraba hari-hari tanpamu, janji terlupa kian merapuh
Seperti pasir tergerus ombak, kau sisakan buih asin terasa di lukaku
Lalu kukenang semburatmu memudar
Apa yang tersisa tak layak kuberi
Maka kutinggalkan kepada siapa yang sedang mengais
Kataku pada sisa hadirmu
Menangis
Beribu tetesan hujan menghujam wajahku, kering terasa mataku
bertaut pada sisa pandangmu
Maka kembali kuputar ingatmu yang tertinggal di bajuku
Hangat nafasmu pada ujung jariku yang berkedut
Lambaian tanganmu menyapu bahuku, kuraba jejaknya dalam diam
Lembut angguk kepalamu melawan senja mentari, ada bayangmu meneduhiku
Rahasiaku, yang tersisa, hangat menyambutku datang
Terketuk pintu tiap kusiap untuk terlelap
Mimpi hari ini kurasa sama dengan mimpi kemarin
Apa yang tersisa rela kuulang, hangat pelukmu buatku
menggigil
Terpaksa mataku kubuka, terlepas satu tawa, menangis sisanya
Sepanjang malam
Esoknya aku ragu kenapa bisa tenang kurasa
Ragu, kulihat keluar, langit masih kejam
Kabur birunya, putihnya meliuk-liuk mengundang
Bergerak perlahan terhembus
Kuharap aku ke sana.
03/28/20
Comments
Post a Comment