Udah lama rasanya ga nulis opini yang bener-bener bebas. To be honest, belakangan agak "menyibukkan diri" dengan beberapa kegiatan, terutama tugas. Karena tingkat akhir jadi harus lebih serius. Berbicara masalah tingkat akhir, kurang pas kalo gak ngomongin insecurities. Ntar lulus keterima kerja ga ya, apa S2 aja, tapi kuliah S1 aja nyelesainnya setengah mampus, ngapain ya, apa tes cpns aja, pengen buka usaha, takut gagal, apa volunteering dulu aja. Jadilah beberapa bulan terakhir sibuk mencari-cari wadah untuk menambah ilmu dan mengembangkan diri. Nah, salah satu cara yang menurutku cukup ampuh adalah follow akun medsos kating/senior yang dulu kuliah di jurusanku. Kebetulan kan aku sekarang senior di HI UI, yang "katanya" menjadi salah satu departemen terbaik di Indonesia. Biasanya, these "so-called influencers" punya karir cemerlang dan dianggap masyarakat awam "tidak mainstream" mengingat image lulusan HI yang otomatis dicap menjadi calon pegawai Kemenlu alias diplomat. Mungkin, bagi adik-adik SMA yang masih bingung memilih jurusan, mereka-mereka ini dianggap memberi insight baru mengenai jurusan HI, belajar apa aja, atau bedanya HI di UI sama univ lain. Nah, kalau dari anak HI nya sendiri, terutama anak HI UI seperti saya yang tidak memiliki banyak achievements, ya bisa jadi tambahan unnecessary insecurity. Dua dari sekian banyak mereka baru-baru ini "tepatnya kemarin" melakukan QnA melalui instagram seputar HI UI. Satu dari mereka lulusan SIPA Columbia University, satunya lagi menjadi analyst di Gojek.Ya sudah tertebak lah ya mereka punya segudang prestasi. Berikut beberapa daftar pertanyaan yang diajukan kepada mereka:
1. Apakah proses pembelajaran menggunakan bahasa inggris?; 2. Prospek lulusan HI; 3. Jurusan IPA/SMK bisa masuk HI ga? 4. Kok lulusan HI UI sama HI lain sebeda itu? 5. Anak HI yang gajadi diplomat pun karirnya bagus2 6. Aku anak HI Univ X (Univ pilihan ketigaku waktu SBM hahah) suka insecure liat anak HI UI soalnya pinter semua 7. Seangkatan dikit tapi yang keterima jadi Diplomat (CPNS Kemenlu) kok banyak ya 8. Buku pelajarannya apa aja kak? (well glad you asked)
Believe me, jawaban mereka akan berbeda dengan jawaban anak-anak biasa sepertiku for some of the questions. Banyak yang pintar, iya. Semua pintar, engga juga. Mungkin lebih tepatnya pintar di beberapa topik/isu atau pembahasan. Karena kan masing-masing punya interest/fokus yang berbeda. Mungkin karena pembelajaran sangat menitikberatkan pada analisis bahan bacaan, materi, yang di kasusku aku bahkan gak paham sampai dosen menjelaskan maksud author bahan bacaannya. Untuk bahasa inggris, ya agak gegabah juga kalau bilang ga perlu pinter bahasa inggris. Yang pasti membantu banget karena gak akan perlu usaha ekstra untuk ngejar ketertinggalan kalo udah ngerti bahasa Inggris. Semua bahan bacaan juga bahasa inggris, dari awal semester (khusus pelajaran HI). Terus kalo masalah HI UI vs the rest of HIs in Indonesia, ya anak HI UI juga insecure sama anak lain, or some of us to be exact. Hal ini tentu tidak berlaku untuk anak HI UI yang punya banyak pengalaman, nilai bagus, menang lomba sana-sini. Bahkan, gaada pekerjaan yang spesifik bilang memerlukan jurusan HI, makanya kebanyakan lulusan HI, terutama HI UI karena aku taunya cuma anak HI UI, biasanya kerja di sektor analis, konsultan, yang skill negosiasi, analytical thinkingnya kepake. Kalo yang keterima jadi diplomat, ya yang keterima pertahun kan juga dikit jadi kalo anak HI UI keterima 5 orang aja kesannya udah banyak, padahal yang nyoba juga lumayan kan? Pun kayanya banyakan anak HI yang dari jogja ga si yang jadi diplomat? (dah tau lah ya univ apa) Mungkin kenapa lebih bagus bukan dari mahasiswa/i nya si, tapi lebih ke resource yang anak HI UI dapet. Dosen-dosen yang pinter-pinter banget, bahan bacaan gampang didapat, trus lingkungan yang mendukung, akses praktisi buat dateng ngasih kuliah ke kita juga gampang, makanya rada sering juga ada kuliah tamu. I'm not trying to bash or degrading the quality of HI UI's students in any chance, but it's not like we're not facing the same problems. Cape juga ditanyain "HI? Hukum internasional?", "belajar bahasa apa aja?", "trus nanti mau jadi apa?" tiap ketemu orang yang gaktau jurusan HI itu apa.
Comments
Post a Comment